sebuah coretan,catatan kecil dari tanah argopuro

02 Oktober 2007

indahnya memaafkan

Menjelang hari raya Idul Fitri, perkataan maaf seakan-akan menjadi komoditi obralan tanpa harus mengucapkan ataupun merenungkannya, sebab semuanya sudah tercantum di berbagai macam iklan maupun kata dalam kartu Lebaran. Bahkan pada saat hari H perkataan "Maaf lahir batin" keluar begitu saja. Hal ini kita ucapkan kepada siapa saja, kenal maupun tidak kenal. Tidak ada bedanya dengan ucapan "Good Morning"

Dengan mudah kita meminta maaf, seakan-akan setelah itu semuanya "HARUS" jadi putih bersih lagi tanpa noda. Pernahkah kita merenungkan dan berusaha menghayati betapa penderitaan maupun sakitnya orang yang kita sakiti ? Betapa banyak tetes air mata yang telah mereka keluarkan ?

Coba kita renungkan : " Apakah perkataan maaf yang diucapkan pada saat hari raya itu benar-benar keluar dari hati ? dan benar-benar dihayati terlebih dahulu sebelum di ucapkan ? ataukah sekedar pemanis bibir saja karena sudah merupakan tradisi ?

Keuntungan utama dari memaafkan, bukannya untuk orang yang bersalah dari kita, melainkan untuk kita sendiri. Melalui memaafkan kita dapat melepaskan seluruh beban sakit hati kita. Hal yang membebani dan menyiksa kita selama berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Dengan memaafkan hati dan pikiran kita menjadi lega dan lepas dari segala beban sakit hati tersebut. Tanya pada diri kita sendiri, apakah kita senang dengan adanya siksaan batin yang kita rasakan. Bukankah tiap kali teringat kejadian yang membuat sakit hati, seolah-olah luka itu seperti digarami dan diberikan cuka terus menerus ? sehingga luka batin tersebut akan terus terasa nyeri dan sampai kapanpun juga tidak akan sembuh. Lalu bukankah obat dari semua sakit batin itu ialah satu : Memaafkan.

Lucu tapi nyata, kita bersedia mengorbankan segala-galanya mulai dari waktu hingga uang untuk bisa sembuh dari segala sakit duniawi, tapi sakit batin kita : tetap dipelihara. Untuk sembuh dari penyakit ini, kita tidak perlu membayar dengan uang atau waktu, melainkan dengan satu perkataan saja : Memaafkan.

Forgiveness is a choice, memaafkan itu adalah pilihan yang hanya bisa ditentukan oleh kita sendiri. Bagi mereka yang tidak bisa dan mau memaafkan, maka mereka akan tersiksa karena pikiran dan batinnya akan selalu kotor, disamping itu hubungan dengan yang bersalah pun akan tetap buruk sehingga luka batinnya hingga kapanpun tidak mungkin bisa dipulihkan lagi kecuali dengan memaafkan.

Dengan memaafkan kesalahan orang lain, langkah kita bisa menjadi lebih ringan. Tidak ada ganjalan, sehingga akan mempengaruhi wajah, tingkah laku, dan senyum manis kita yang akan membuat lingkungan kita terasa hangat. Dengan memaafkan seseorang, berarti kita belajar mengadaptasi salah satu sifat dari Sang Maha Pencipta yaitu " Pemaaf ".

Orang yang dapat memaafkan kesalahan seseorang adalah orang yang baik, sedangkan yang dapat memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain adalah orang yang bijak, tetapi orang yang dapat memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain sebelum orang tersebut meminta maaf kepadanya, orang tersebut adalah orang yang memiliki sifat illahi.


ps : matursuwun kagem bundakezboa, for all inspiration..chatting neh kapan iki ? oleh2e teko labuan ya..

8 komentar:

Anonim mengatakan...

Satu hal yang selalu aku ingat dari dulu adalah : berdamai dengan diri dan hati sendiri sebelum berdamai dengan orang lain, maka semuanya akan lebih mudah indah.
Great post, De!

adekjaya mengatakan...

yup..setuju bunda, memaafkan diri sendiri dan memaafkan keslahan orang lain adalah episode terindah dalam perjalanan hidup...

Anonim mengatakan...

Sebenarnya, saling memaafkan kan tidak harus nunggu lebaran ya?
Kalau aku berbuat salah, kalau nggak langsung minta maaf kok rasanya ada yg ngganjel, nggak bisa tidur jadinya.

adekjaya mengatakan...

yup..bener bunda..ga perlu nunggu lebaran..setiap saat itu adalah moment yang tepat..

Vie mengatakan...

Orang yang lemah mentalnya tidak sanggup mema'afkan. Jadi hanya orang yang kuat mentalnya yang sanggup.
Itu katanya siapa ya, Mahatma Gandhi kali.

`.¨☆¨geLLy¨☆¨.´ mengatakan...

satu kata yg terucap dan selalu terucap" maafkan aku adek"

eheehh mataku masih ngantuk....

deFranco mengatakan...

Gak nyangka sampeyan bisa nulis posting sedalem ini, saya setuju banget dengan urusan maaf memaafkan seperti yang ada di postingan sampeyan ini, berhubung saya orang baik, dan kata sampeyan orang yang baik adalah yang bisa memaafkan kesalahan orang, jadi saya maafkan semua salahmu dengan ikhlas, meski kita baru ketemu di YM saja, tapi udah beribu2 pisuhan saling kita luncurkan...saya juga dengan berbesar hati mohon dimaafkan kalo ada kesalahan...salam...

Dony Alfan mengatakan...

"Bukankah tiap kali teringat kejadian yang membuat sakit hati, seolah-olah luka itu seperti digarami dan diberikan cuka terus menerus ?" Wangun kih, seneng aku karo bosomu.

Tenang ae, kesalahan sampeyan sudah saya maafkan, yang ini benar2 dari hati loh. Selamat memaafkan dan berlebaran. Nuwun...