sebuah coretan,catatan kecil dari tanah argopuro

10 Januari 2008

another journey of my life

Tahun 2008 masehi
Suatu sore yang cerah, ditepian pantai teluk Permisan
Taman
Nasional Meru Betiri

Perjalanan kali ini kembali meninggalkan jejak yang dalam bagi jiwaku. Padahal, entah sudah beberapa kali aku menjejakkan langkah ditempat ini. Namun, pesona damai pantai dengan lautan yang membentang luas didepanku, mampu menghipnotis bagian sadarku.

Setelah kudirikan tenda, sementara beberapa kawanku menyiapkan makan malam, dan yang lain berenang mandi di air terjun yang terletak diantara payungan hutan aku berjalan mendekati bibir pantai. Kubiarkan pasir putih ini menjalari kedua kakiku yang telanjang, serta pesonanya yang mengelitik ujung jempol. Ombak yang terayun-ayun menjilati penuh gairah bibir pantai ini, serta lukisan langit yang biru dihiaskan cahaya semburat jingga dan jukung nelayan yang berjarak lebih dari 100 depa dariku mampu menghadirkan pesona bagi siapa saja yang sedang berdiri dipantai ini.

Sudah dua hari kami menempuh perjalanan melintas kawasan taman nasional meru betiri, namun jujur tempat ini adalah tempat favoritku. Tersembunyi diantara kelebatan hutan. Teluk ini mampu memberikan pesona kedamaian. Mungkin karena garis pantainya yang tidak terlalu panjang serta berwarna putih, atau air terjun yang tidak jauh darinya, atau keramahan nelayan yang selalu membagi tangkapannya untuk penambah lauk makan malam atau mungkin karena tempat ini memang memiliki seribu pesona.

Kupandang batas cakrawala, ada sesuatu disana. Sesuatu yang mampu menghadirkan pesona, tentang keagungan Sang Pencipta jagad ini. Lamat kutakbirkan nama-Nya. Disini Aku merasa damai, disini pula aku merasa kecil. Tidak ada apa-apanya dibandingkan jagad bumi ini. Namun, kenapa orang terkadang merasa hebat, merasa bahwa ia adalah di atas segala-galanya? Bahwa derajat dia dan kelompoknya lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain, mahluk lain? Bukankah semuanya berderajat sama di mata tuhan..

Lukisan alam ini adalah salah satu bagian kecil dari kebesaran-Nya, lalu masihkah manusia akan sombong ? Kulihat langit semakin tertutup tirai malam, Lintang panjer rino juga sudah menampakkan wajahnya walaupun masih tersipu malu. Semburat jingga masih tercecer dibeberapa bagian langit. Hening yang telah menemani semenjak tadi, kini semakin berdinding. Nyanyian ombak, binatang malam adalah perpaduan sempurna penghias senja. Disini, aku kembali mengerti, tentang jejak langkah hidup yang semakin berarti.

9 komentar:

Agaz mengatakan...

buat bulan madu boleh ga ya mas?? kayanya enak tuh..sepi....

GJ mengatakan...

Dek, itu pict nya beneran?
Kasi alamat lokasi yang jelas dunk, biar aku bisa jadikan salah satu tempat yang akan aku kunjungi...
Duh, asyiknya, indah nian.

`.¨☆¨geLLy¨☆¨.´ mengatakan...

^^♡^^ciyeEE^^♡^^
¤ º° ¤`•.¸.•´ ¤ º° ¤
rangkain kata2ku bagus bngt dek...

jd pengeN...picnya aku nyuwun duNK dek..^^::^^ tempatnya indah abiz
di sana itu jauh dr perumahan ta??

Anonim mengatakan...

yuuhuu keren banget tuh tempatnya..buat cuci mata yang udah butek gara2 kebanyakan liat asap knalpot oke juga kayaknya=D..mau dong kesana..

sayurs mengatakan...

cah iki... dolan terus ae gaweane, ra ajak2 maneh, jiannn...

Anonim mengatakan...

wah, seems nice ya.
itu dimana??

ichal mengatakan...

tukang ajaln ya mas Adek..

danau apa gunung??

Anonim mengatakan...

wah.... de salut aku de...
khusus posting ini bener2 top...
gambar yang indah di dukung dengan susunan kata-kata yang indah pula...
tapi beneran ta de... ono air terjun'e nang pinggir pantai opo ora de...

PENGEN-PENGEN-PENGEN opo meneh koyo comment si agaz PENGEEEEEEEEEEEEN bwanget

@agaz:
yo enak to boss... opo meneh yen sambil rendeman...

@gely:
napa jel... mau lu pake sebagai tempat pelarian ta jel...
kwekeke... kali aja lu di kejar hansip...

Anonim mengatakan...

Baris2 pertama aku baca artikel ini, jadi inget semasa mudaku baca novel2 stensilan karya Freddy S...hahahaha....ora Dek, guyon kok...piye kabarmu? isih seneng ngelayap2 to...baguslah, daripada ra ono kegiatan....hehehehe