Kewaguan yang semakin menjadi-jadi

“Penetapan Bencana Lumpur sidoarjo sebagai bencana alam merupakan hal yang menggelikan, sekali lagi pengusaha menang atas pemerintah”

Sebuah tayangan kembali membuat saya terhenyak, ketika melihat televisi beberapa waktu yang lalu. Setelah sekian lama bencana lumpur lapindo terbengkalai tanpa penyelesaian yang jelas, yang membuat beribu-ribu orang terampas hak asasinya kini tambah menjadi sebuah dagelan (bahasa jawa: lelucon). Sebuah wacana kembali dilontarkan pemerintah, bahwa bencana lumpur lapindo merupakan bencana alam.

Halah…lha kok..??

Lha terus kalo bencana alam nanti siapa yang bertanggung jawab?sekali lagi dijawab..negara akan bertanggung jawab terhadap bencana alam tersebut.

Lha kok..??

Oke kita bahas satu persatu sesuatu yang membuat saya ga pernah bisa habis pikir:

Pertama: Pengambil kebijaksanaan adalah pemerintah, menurut hemat saya..pemerinttah hanyalah berumur lima tahun, sedangkan yang dimaksudkan dengan Negara adalah selamanya, semasih ada pemerintahan yang menjalankan Negara tersebut. Oke, kalo pemerintah sekarang menyatakan bahwa Negara yang menjamin/memberikan ganti rugi terhadap para korban bencana lumpur lapindo kemudian periode 2009 yang akan datang, dimana pemerintahan berkemungkinan ganti, trus apakah pemerintah yang baru tersebut mau menerima apa yang diputuskan oleh pemerintah sekarang?sekali lagi ingat..pemerintah “hanya” berumur lima tahun, sedangkan Negara ..??

Kedua : Yang tidak pernah membuat habis pikir sekali lagi, apakah Negara tidak pernah merasa dirugikan atas tindakan PT. Minarak Lapindo Brantas Inc yang membuat sebagian kawasan sidoarjo hilang akibat kesalahan pengeboran yang nyata-nyata memicu munculnya mud volcanic?

Ketiga : Ini adalah pemikiran yang paling rasional yang pernah saya pikir. Apabila Lapindo tidak mengebor disana maka lumpur tidak akan pernah muncul. Sekarang kita bayangkan, seandainya Desa Siring dan sekitarnya adalah balon berisi air, sedangkan Lapindo adalah Jarum. Balon tersebut tidak akan bocor apabila tidak ditusuk oleh jarum. Balon itu akan selamanya menjadi balon yang berisi air, lha kalo balon itu ditusuk dengan jarum, maka air yang ada didalamnya akan keluar.Inilah kenyataan yang terjadi, Kalo lapindo tidak mengebor disana maka lumpur itu tidak akan pernah keluar. Lha sekarang kok mau ditetapkan sebagai bencana alam..

Sekali lagi, Negara kalah atas pengusaha..wagu to ??

gambar lumpur lapindo saya ambil dari sini