Siang itu, kurang lebih pukul 10 pagi handphone gundul berbunyi. Satu pesan ia terima.Isinya pun singkat :"ingat,19.00 makan malam ". Gundul yang salah satu dari ribuan anak manusia yang berkutat dibelantara kota langsung mencatat dalam skedule janji dan ia tempelkan disalah satu sudut monitor komputer kerjanya.
Siang itu pulalah, gundul mulai membalikkan ingatannya ke-2 hari yang lalu, dimana ia dan tunangannya berjanji makan malam disebuah restauran untuk merayakan hari bersatunya mereka. Hari itu pulalah gundul berniat melamar sang tunangan.
Siang itu pulalah, gundul mulai membalikkan ingatannya ke-2 hari yang lalu, dimana ia dan tunangannya berjanji makan malam disebuah restauran untuk merayakan hari bersatunya mereka. Hari itu pulalah gundul berniat melamar sang tunangan.
Pukul,18.00.Setelah rapi menata baju yang ia pakai, memberi sedikit krim pada rambutnya. ia langsung berangkat menjemput tunangannya. Belum sampai di pintu kontrakannya, Nokia-nya berdering kembali.BOS meneleponnya.Sebuah perintah ia dengar jelas.
"ndul, cepat kau kemari, Mr. Hayabusa pingin mengadakan makan malam dengan kita, sebuah oppurtunity besar bagi kita untuk memuluskan projek kita "
Gundul pun bingung. Satu jam kurang sekian, ia akan makan malam merayakan hari paling bersejarah bersama sang tunangan tercinta, merayakan hari-hari yang telah mereka lalui bersama tahun-tahun kemarin kemudian, bercerita dalam dekapan malam tentang rajutan-rajutan harapan masa depan mereka. masa depan sebuah keluarga. Malam ini pulalah (menurut orang pintar yang ia temui), adalah malam yang paling tepat untuk melamar sang kekasih.
Sekarang, Mr. Hayabusa, salah satu dedengkot perindustrian negara bulan terbit ingin makan malam bersama ia dan bosnya. Sebuah kesempatan besar. Apalagi, sekarang ia berada diposisi yang paling berpeluang di perusahaannya. Sebuah posisi yang menjanjikan sebuah masa depan akan kemakmuran hidup.Sebuah kemewahan, apabila ia berhasil menarik sang dedengkot bersedia bekerjasama dengan mereka.
Gundul pun resah..untuk segera beranjak dari depan pintu kontrakannya..
1 komentar:
buseeeeeeeeeeeeeet... udah keburu penasaran, ceritanya gantuuung
Posting Komentar