Tentang Anak-anak, Sekali Lagi…
Sekali lagi aku kembali terhenyak dengan berita di televisi tadi siang. Potret muram nasib anak-anak kembali terlihat jelas kembali dimataku. Nan jauh disana, jauh dari hiruk pikuk kota yang kita tempati, suatu daerah dengan nama Kabupaten Timur Tengah Utara, Nusa Tenggara Tengah, terdapat 1500 anak-anak yang menderita penyakit kurang gizi.Penyakit yang menjadi momok bagi anak-anak, penyakit yang menghambat perkembangan anak-anak. Ironis bukan. Tempat yang ada di dalam peta Republik ini. Masih dalam naungan dan lindungan Sang Merah Putih.
Ironis. Republik masih memiliki tempat dengan tingkat gizi buruk yang tinggi, sedangkan disini, sekali lagi banyak anak-anak yang malah kelebihan gizi. Anak-anak tidak pernah meminta untuk dilahirkan. Anak-anak adalah anugerah Tuhan, buah hasil dari cinta orang dewasa. Sudah sepatutnyalah anak-anak dijaga dan dirawat, diberi curahan kasih sayang yang cukup.
Lalu ketika orang tua tidak bisa merawat anak mereka akibat ketidakperdayaan mereka terhadap ketidakmapanan ekonomi akibat gunjang-ganjing para spekulan di negeri ini, akan kita salahkan siapa. Perbedaan perekonomian yang terlihat antara satu pulau dengan pulau yang lain, dimana suatu barang dapat dibeli dengan murah di tanah Jawa namun sangat mahal di tanah NTT atau Papua. Pemerataan Pembangunankah ?
Memang masalah negeri ini terlalu besar, tetapi setidaknya kita bisa memulai untuk mengurainya dengan perlahan-lahan. Salah satunya, mungkin kita bisa melihat lebih serius nasib anak-anak republik ini , Agar nantinya mereka dapat meneruskan republik yang kita cintai .
2 komentar:
salah satu alasane ya :
http://www.megonosangit.blogspot.com/2007/09/anak-anak-terlantar.html
inggih kakangku sik gedi...UUD'45 ya..negara memelihara anak-naka terlantar..(pelihara)
Posting Komentar