sebuah coretan,catatan kecil dari tanah argopuro

15 September 2007

serenade, #2

pemberhentian yang kedua

Hati Rinjani

Pertemanan dengan Tambora adalah beban baginya dan juga keindahan.
Beban..karena sering dipelototi perempuan cantik yang sirik kala dia jalan bareng Tambora.
Beban..karena sering ditinggal Tambora,kala mereka asyik mengobrol..trus ada perempuan yang minta tolong untuk diantar pulang dengan alasan warna warni.
Beban..karena sering diganggu kala kepingin serius.
Beban..karena harus membagi persahabatan dengan Agung,sahabat pertama.
Beban..karena harus pintar memutar kata bagaimana bersikap antara Agung dan Tambora, Agung yang tenang..Tambora yang suka nyalib dari kiri tanpa tengok2 kanan kiri.

Indah..karena hidup tanpa basa basi..kalo kepingin ngomong A..harus keluar A,pengin ngomong B..harus keluar B.Tambora yang mengajari tentang falsafah hidup.."Hidup itu bukan hanya hitam dan Putih,ingat ada Abu Abu di sana..hidup itu penuh warna"

Ibu Rinjani pernah berkata,kalo berteman..boleh dengan siapa saja jangan memandang jenis kelamin..tapi kalo bersahabat,pilihlah sejenis..karena persahabatan lain jenis itu bisa menghambat langkah selanjutnya kala hati sudah berkata lain.

Tertawa ..itu reaksi pertamanya
Sedih..itu reaksi kedua..

Ada ketergantungan sikap yang terjadi pada Rinjani..semuanya harus diselaraskan dengan sikap Tambora.Hal itu tidak boleh terjadi..Rinjani adalah independent person..segalanya tanpa acuan,tanpa kiblat,tanpa pola..kalo sikap sudah terpola..pasti hati sudah berubah.

Ya..dia mulai jatuh cinta pada sahabatnya sendiri..pada Tambora..pada perjaka yang hanya menganggapnya si 'kutu loncat'.Pada perjaka yang suka keindahan..terlebih perempuan cantik..Rinjani jauh daripada itu.Setiap kali bersama Tambora,dibentenginya sang hati agar selamat dari malapetaka.Rinjani menjunjung tinggi arti persahabatan di atas segalanya.

Agung adalah tempat bersandar kala hati resah..ditumpahkan semua isi hatinya pada Agung.Agung teman yang indah.Agung dan istri selalu welcome untuk Rinjani,apalagi ibu Agung sangat sayang Rinjani,dianggapnya Rinjani anak perempuannya sendiri,cintanya pada Rinjani lebih besar daripada cintanya kepada menantunya sendiri,istri Agung.

Karena Agung lah..Rinjani mau menguatkan hati berteman dengan Tambora.
Hati Rinjani hancur kala Tambora pergi darinya..Tambora bercinta dengan si cantik.Rinjani tiada teman bandel lagi,tiada lagi yang digodanya dengan memasukkan batu di carrier Tambora supaya Tambora tetap jalan dibelakangnya karena beban berat yang disandangnya.Tambora sudah tidak mau lagi ke WM,sudah tidak mau lagi kemping persami..semua gara2 si cantik.Pernah Rinjani punya keinginan pergi ke dukun untuk menyantet si cantik,kalo ingat itu..dia tertawa.

Satu tahun lewat sudah tanpa Tambora menemaninya,hidupnya mulai berubah,hatinya mulai sembuh.Apalagi ada perjaka yang menjadi 'kekasih'nya.Aman sudah..

Seperti halnya Tambora..hati tidak bisa menipu..Rinjani ingat sang Ibu pernah berkata,"Kalo hatimu merasa tenang kala bersama lelaki,itulah jodohmu..tapi..kalo setiap kali hatimu bergetar kala bersama lelaki yang lain..itulah belahan jiwamu..Ingat..belahan jiwamu belum tentu adalah jodohmu..!!!'

Rinjani tau..belahan jiwanya adalah Tambora..tapi apa dayanya..dia bukanlah siapa2.
Penipuan pertama Rinjani terhadap hatinya ialah..dia tetap bersama 'kekasihnya'..tapi hatinya pergi bersama Tambora.

Surprise buat Rinjani..Tambora hadir di acara persami Ultah WM..bahagianya..Tambora berkelakuan masih seperti dulu..gila,tidak berubah,karena itulah Rinjani yakin di hatinya..Tambora tidak akan pernah berubah..masih Tamboraku.Apalagi Tambora berkata kalo si cantik sudah pergi..
Antara senang dan sedih sangatlah tipis..Kala si cantik sudah pergi dari hidup Tambora,dia masih punya si jaka..bagaimana ini???

Tidak ada komentar: