sebuah coretan,catatan kecil dari tanah argopuro

15 September 2007

serenade #5

BUBAR..

Kenyataan selalu menjadi cerita menyakitkan.

Disuatu senja..kala Rinjani harus pergi ke markas untuk menyelesaikan proyek yang akan digelar secara nasional oleh WM,dia melihat Tambora sedang duduk di dalam markas. Posisi Tambora membelakangi jendela,tidak melihat kedatangan Rinjani.Dilihatnya Tambora sedang berbincang dengan si 'teman' konon sebagai teman curhat Tambora.Ada keinginan Rinjani untuk menegor mereka..tapi urung..kala didengarnya ada kata2 yang menyangkut nama Rinjani..mungkin Rinjani saat itu adalah topik utama pembicaraan mereka.

"Rinjani bukanlah perempuan baik2..janganlah kau bersamanya..tak taukah engkau kalo Rinjani suka keluar dengan banyak lelaki,bahkan teman kita satu WM pun sudah banyak kali tersakiti",begitu kata si'teman'
Tidak ada kata jawaban terdengar dari bibir Tambora.Ingin rasanya Rinjani teriak..."Ya ..benar..banyak teman kita satu WM tersakiti karena penolakanku,termasuk kau..'teman' ku.."

Sakit hati mengalahkan segalanya..bermula dari situ..Rinjani tidak pernah lagi kembali kepada Tambora.Dia tau,mungkin itulah salah satu alasan Tambora malu mengatakan pada semua orang kalo Rinjani telah menjadi kekasihnya sejak lama..hampir lima tahun lamanya.Waktu yang tidak singkat untuk bercinta.

Lama sudah Tambora mencari Rinjani..tapi tiada ketemu.Memang mereka satu organisasi,satu WM,memang mereka sering ketemu di markas WM..tapi rasanya Rinjani jauh sekali..tak tersentuh.Tambora mencari jawaban,ada apa dengan kekasihku..tiada yang bisa menjawabnya.Hanya kemarahan yang ada..
Kala Tambora ke tempat Rinjani,teman2 satu kosnya seperti berubah menjadi benteng yang tinggi,mereka kompak menyembunyikan dimana Rinjani..Rinjani tetap tak tersentuh.

Mengadulah Tambora ke keluarganya..mengakulah dia..betapa besar cintanya pada Rinjani. Satu persatu dari mereka berusaha menolong Tambora.Adik kecilnya sampai menginap di tempat Rinjani,tapi tiada satupun kata terucap,si abang yang satu perkumpulan sembahyang dengan Rinjanipun tidak dapat menemukan jawabannya.Sampai2 si Bapak datang menjemput Rinjani untuk dibawa ke rumah beliaupun,tiada juga jawaban.
Rinjani pandai sekali menyimpan rahasia.

Rinjani tidak tersentuh..cukup sudah baginya perjalanan cinta itu..Tiada lagi yang harus dipertahankan.
Ingin dia cepat pergi,hanya permintaan si Ibu Tambora lah yang memaksanya untuk tinggal. Si Ibu mau Rinjani menolong Tambora untuk kembali kuliah lagi.Permintaan pertama dan mungkin yang terakhir untuk Rinjani.Dicarinyalah Tambora..dibawanya lagi kembali ke kampus untuk menyelesaikan sekolahnya.

Tambora bahagia sekali,"Aku tau kau terlalu mencintaiku,dan aku pastikan kau akan selalu kembali kepadaku"....pongah memang.

Setelah Rinjani tau kalo Tambora mulai sekolah lagi..maka pergilah Rinjani selamanya.
Tambora tidak pernah mencarinya lagi,karena Tambora pasti...Rinjani akan kembali lagi..
Salah..Rinjani tidak pernah kembali...

Tidak ada komentar: